SIDOARJO, InfoJatimNews.online - Proyek pembangunan g edung yang didanai oleh Kementerian di Desa Klagen, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, kini menjadi sorotan tajam warga setempat.
Berlangsung di RT 13/RW 04, proyek ini menggunakan material gamping (limestone) untuk pengurukan, sementara tanah asli hasil kerukan dipindahkan ke lokasi lain, yakni pembangunan gedung BUMDes di RT 01/RW 01.
Namun, segala sesuatu tak berjalan mulus. Warga mengeluhkan ceceran tanah yang berserakan di sepanjang jalan raya yang dilalui truk pengangkut material. Kondisi ini telah menimbulkan kepanikan dan ancaman serius bagi pengguna jalan!
Lumpur dan tanah yang berceceran di jalan raya menciptakan kondisi licin dan berbahaya, meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengendara sepeda motor dan mobil.
Salah satu warga yang juga merupakan pengguna jalan mengekspresikan rasa khawatirnya. “Saya sudah beberapa kali hampir terjatuh karena jalanan licin akibat tanah yang tercecer! Ini sangat berbahaya, apalagi jika hujan turun dan jalan semakin licin!” keluhnya pada Sabtu (05/10).
Saat dikonfirmasi, salah satu penjaga proyek yang enggan disebutkan namanya mengaku, “Memang benar, mas. Tanah ini diminta oleh Pak Kades untuk pengurukan BUMDes. Namun, saya tidak tahu menahu soal tanah yang tercecer di jalan raya.”
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan tegas dari pihak terkait untuk menangani ceceran tanah yang mengganggu arus lalu lintas. Warga mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan pembersihan atau pengamanan di sepanjang jalan yang terdampak demi menjaga keselamatan pengguna jalan.
Proyek pembangunan gedung ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dalam meningkatkan infrastruktur di pedesaan. Namun, dampak dari proses pengangkutan material yang kacau balau justru menimbulkan masalah baru yang mendesak untuk segera ditangani oleh pihak berwenang!
Editor: Moses JF
